Branding

Branding..

Branding adalah suatu proses kreatif untuk menciptakan nama atau gambaran unik atas suatu produk lalu menyampaikannya kepada khalayak ramai. Produk disini dapat sangat bervariasi dari sekedar produk kebutuhan sehari-hari, jasa service, artis hingga politisi. Semua membutuhkan brand nya masing-masing agar bisa terus diterima oleh pasar. Dengan branding yang kuat maka saat suatu kata terucap maka pendengarnya akan langsung dapat menggambarkan tentang image dari kata tersebut.

Sebagai contoh sederhana adalah, saat saya mengatakan Dian Sastro, maka kita semua akan langsung ingat sosok Dian sastro sebagai artis wanita yang cantik, dewasa, baik dan Indonesia banget. Sekarang bila saya katakan Julia Perez, apa yang akan terbayang oleh anda? *ah, saya ga mau menjabarkannya, nanti kena semprit.. hahahhaha

Sebagaimana innovasi, brand memiliki fasa hidupnya tersendiri dimulai dari fase tumbuh, berkembang, dewasa dan pada akhirnya mati. Semua fase tersebut memiliki tekniknya untuk dilalui. Untuk menciptakan sebuah brand dibutuhkan waktu yang lama dan sumber daya yang besar,  meskipun begitu ada juga yang bisa diraih dengan cepat namun biasanya ini akan cepat mati juga.

Fasa awal branding bisa direncanakan ataupun bisa mendadak, bisa berakhir pada positiv dan bisa juga negativ. Bisa terjadi karena keinginan diri sendiri namun bisa juga diciptakan oleh orang-orang yang ada diluar kita.

Untuk branding yang direncanakan contohnya adalah produk-produk konsumsi masyarakat, sabun, susu, TV, AC, kendaraan, dan sebagainya. Branding disini melibatkan resource yang sangat besar dan didesain dengan sangat mendetail oleh orang-orang profesional. Dari mulai kemasan, slogan, tempat promosi, durasi dan sebagainya. Untuk suatu produk baru, biasanya membutuhkan hampir 30% dari biaya total untuk menciptakan sebuah brand. Bisa sukses, dan bisa juga gagal. Oh ya, kesuksesan branding sebuah produk belum tentu akan seiring dengan nilai jualnya. Suatu produk boleh dikenal secara luas, namun belum tentu ada yang mau untuk menggunakannya.

Contoh lain branding yang direncanakan adalah pada dunia seni. Seorang penyanyi yang ingin terus dikenal dan bertahan di industri ini perlu melakukan branding yang terus menerus agar dia tidak tenggelam dan tak bisa bangkit lagi *alah, malah nyanyi. Berbagai macam cara perlu dilakukan seperti terus mengeluarkan album, menyanyi offline maupun langsung dan sebagainya. Terlihat mudah, namun sebenarnya itu sangat sulit karena membutuhkan strategi yang matang, terencana dan terarah. Tidak bisa sembarangan dan serampangan, karena bila salah maka bersiap-siaplah untuk masuk ke dalam fasa kejatuhan.

Tim management harus mempersiapkan suatu konsep marketing yang terstruktur, seperti melobi infotainment untuk meliput kegiatan sang artis, mempromosikan karya baru sang artis, menyeleksi tabloid yang ingin mewawancarai dan juga kontennya, menghubungi perusahaan-perusahaan untuk menjadikan sang artis sebagai iconnya, mempersiapkan penampilan sang artis (pakaian, cara bicara, gaya rambut, make up dan lain sebagainya). hal-hal tersebut terlihat sepele namun perlu dilakukan secara terus menerus agar brand sang artis tetap kuat sehingga namanya dapat terus bertahan.

Begitu juga dengan para politisi, mereka harus terus mempertahankan brand nya agar bisa terus dipilih oleh para konstituennya. Branding di dunia politik ini sebenarnya lebih sulit karena melibatkan persaingan yang sangat keras. Salah sedikit dalam bersikap maka akan dihajar terus menerus oleh lawan politik secara masif, sehingga brand yang muncul bukanlah brand yang positiv namun malah negatif. Bila sudah begini maka membutuhkan effort yang sangat besar untuk kembali pada posisi semula.

Segitu dulu pendahuluan tentang branding dari saya, selamat berdiskusi

Tinggalkan komentar

Situs Web WordPress.com.